DASAR ELEKTRONIKA


DASAR ELEKTRONIKA

Komponen Elektronika Dasar wajib diketahui sebagai bagian yang paling mendasar dibidang elektronika, yaitu salah satu ilmu yang penting harus dikuasai dalam disiplin imu fisika. Komponen elektronika sendiri merupakan suatu benda yang merupakan alat pendukung dari sebuah rangkaian elektronik sehingga bisa berfungsi sebagaimanamestinya. Komponen ini dapat dilihat langsung pada suatu papan rangkaian, seperti pada papan rangkaian PCB, Protoboard, CCB. Selain yang menempel langsung, dapat pula dilihat pada veroboard yang tidak menempel langsung karena disolder dengan penghubung lain seperti kabel.
Komponen Elektronika Dasar terdiri dari satu atau beberapa bahan elektronik, yang mana bahan ini juga terdiri dari satu atau lebih unsur materi. Kemudian bila semua disatukan, selanjutnya dipanaskan, juga ditempelkan dan sebagainya akan membuat sebuah efek yang bisa berupa panas maupun suhu yang berbeda,  menggetarkan ataupun menangkap sebuah materi, mengubah suatu arus, daya listrik, tegangan, dan lain-lainnya.
Sekarang, apa sajakah yang termasuk Komponen Elektronika Dasar? Bila didasarkan cara kerjanya maka para teknisi dan saintis mengenal tiga jenis komponen, yaitu:
1.   Komponen Pasif, adalah komponen yang tidak bisa hanya sendirian untuk membangkitkan suatu arus atau tegangan. Maksudnya yaitu merupakan bagian dari rangkaian elektronika yang dapat berfungsi tanpa dengan adanya catu daya. Sebagai contoh komponen ini seperti induktor, resitor, transformator, dan kapasitor.
2.   Komponen Aktif, adalah komponen dari suatu rangkaian elektorik yang hanya bisa berfungsi dan bekerja dengan baik bila dikombinasikan dengan catu daya luar. Contohnya yaitu rangkaian terpadu (IC=Integrated Circuit), transistor, dan diode.
3.   Komponen Penunjang, adalah komponen yang melengkapi suatu rangkaian elektronika yang biasanya tidak mesti harus ada didalamnya. Komponen ini contohnya seprti konektor, saklar, dan lain-lain.
Demikian tiga jenis komponen yang mesti sudah dikenal bila ingin belajar ilmu elektronika dasar. Memang tidak semua komponen bisa disebut karena jumlahnya sangat banyak. Disini kita bedakan menjadi tiga agar lebih mudah mengetahui fungsi masing-masing komponen tersebut. Untuk yang mencari yang lebih lengkap, silahkan baca daftar komponen elektronika dasar.

Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam DVD,
kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.

Seperti disebutkan di atas elektronika didasarkan pada pengetahuan tentang kelistrikan. Listrik, dapat diartikan sebagai berikut:
  1. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
  2. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum
Coulomb. Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus.          

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.


Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.





Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).        

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA PASIF:

Resistor :  bila diterjemahkan artinya tahanan atau hambatan, artinya adalah sebuah komponen yang gunanya untuk menghambat suatu arus listrik.
Kapasitor : disebut juga kapasitor atom ataupun condensator merupakan suatu komponen dari rangkaian elektronika yang berguna untuk menyimpan muatan listrik (simbolnya C).
Induktor : kebanyakan berbentuk torus dan sering disebut reaktor, berguna untuk menyimpan energi ke medan magnet akibat adanya arus listrik yang melewatinya.
Transformartor: singkatnya alat ini berfungsi sebagai komponen elektromagnet yang bisa merubah taraf sebuah tegangan AC menjadi taraf yang lainnya. Alat ini juga biasa disebut transformer atau trafo.

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA AKTIF:

Dioda: komponen ini dibuat dengan campuran silicon dan bahan germanium. Gunanya adalah sebagai penyearah dari sebuah tegangan listrik.
Dioda Schottky: berbeda dengan dioda normal, dioda ini memiliki tegangan yang berbeda yaitu antara 0.15-0.45 volt. Merupakan tipe yang khusus dari dioda dengan tegangannya rendah. Jadi saat arus masuk melalui diode makan akan ditahan hambatan internalnya, sehingga tegangan berubah jadi kecil di terminalnya.
Transistor: komponen ini memiliki fungsi untuk mengontrol arus, yakni sebagai saklar elektronik.
IC: singkatan dari integrated circuit adalah komponen yang sengaja dirancang dengan terpadu berupa komponen-komponen diode, resistor, kapasitor, dan transistor yang jumlahnya berjuta-juta bisa juga sampai bermilyar-milyar.

Kode Warna Resistor  

Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya bahwa ada banyak jenis Resistor yang tersedia dan dapat digunakan dalam rakaian listrik dan rangkaian elektronik untuk mengontrol aliran arus atau tegangan dengan berbagai berbagai cara. Namun, untuk melakukan hal ini diperlukan Resistor yang berbagai ukruan nilainya dari yang bernilai satu Ohm (Ω) hingga jutaan Ohms. Jelas, ini akan menjadi tidak praktis , jika setiap Resistor yang ada diberi label pada setiap permukaannya dengan mencantumkan nilainya misalnya, 1Ω, 2Ωs, 3Ωs, etc 4Ωs karena ratusan ribu, bahkan jutaan resistor. Maka oleh sebab itu, pencantuman nilai resistansi pada sebuah resistor lebih disukai dengan cara memberi cincin warna yang melingkari phisik resistor itu sendiri. Adapun nilai resistansi, toleransi, dan nilai watt resistor umumnya dicetak di atas tubuh resistor sebagai angka atau huruf jika resistor cukup besar untuk di cetak, seperti seperti halnya pada resistor yang berukuran besar. Ketika Resistor 1/4W kecil seperti Karbon dan Film jenis, spesifikasi ini harus ditunjukkan dalam beberapa cara lain karena tulisan akan terlalu kecil untuk dibaca. Pemberian cincicn warna sebagai representasi nilai sebuah resistor umumnya dikenal sebagai Resistor Colour Code. Kesepakatan internasional untu kode warna resistor sudah dikembangkan bertahun-tahun yang lalu sebagai cara yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi sebuah nilai resistor. Terdiri dari cincin berwarna (dalam urutan spektral) yang artinya diilustrasikan di bawah ini:       



Warna Digit Multiplier Tolerance      
Hitam 0 1         
Coklat 1 10 ± 1%       
Merah 2 100 ± 2%     
Orange 3 1K  
Kuning 4 10K            
Hijau 5 100K ± 0.5% 
Biru 6 1M ± 0.25%    
Ungu 7 10M ± 0.1%  
Abu-Abu 8     
Putih 9            
Emas 0.1 ± 5%           
Perak 0.01 ± 10%       
Polos ± 20%   



Menghitung/menentukan harga sebuah resistor   
Resistor Colour Code adalah sebuah cara yang baik dan praktis dalam mengidentifikasi sebuah resistor, tetapi kita perlu memahami bagaimana menerapkan itu dalam rangka untuk mendapatkan nilai yang benar. Berikut ini diberikan cara membaca nilai resistor yang dimulai dari cincin yang terdekat kepada kawat penghantarnya dan dibaca dari kiri ke kanan;        
Digit, Digit, Multiplier = Colour, Colour x 10 colour in Ohm's (Ω's)
Sebagai contoh diberikan Resistor dengan warna sebagai berikut;
Kuning Ungu Merah = 4 7 2 = 4 7 x 10 2 = 4700Ω or 4k7.
Cincin ke empat dipergunakan untuk merepresentasikan toleransi sebagai berikut; 
Coklat = 1%, Merah = 2%, Emas = 5%, Perak = 10 %         
Jika resistor tidak menyertakan cincin ke empat, berarti toleransinya 20%.
Seringkali untuk menghafal urutan warna resistor dibuat kata-kata yang menarik dan mudah diingat, seperti halnya mengingat/menghafal warna-warna Pelangi; 
Hari Cerah Membuat Orang Kepanasan Hingga Butuh Untuk Pendinginan Emas Perak Polos      
Kode Penandaan Resistor sesuai British Standard (BS 1852) 
Umumnya pada resistor berukuran besar , nilai resistansi, toleransi, dan bahkan daya (watt) dicetak pada bodi resistornya daripada menggunakan sistem kode warna. Untuk menghindari "salah membaca" posisi sebuah titik atau koma desimal terutama ketika komponen yang kotor, maka dikembangkanlah sistem yang lebih mudah untuk menulis dan mencetak nilai-nilai resistor . Sistem ini sesuai dengan British Standard BS 1852 Standar metode pengkodean di mana posisi titik desimal diganti dengan akhiran huruf "K" untuk ribuan atau kilohms, huruf "M" untuk jutaan atau megaohms yang keduanya menunjukkan nilai pengali dengan huruf "R" digunakan di mana pengali sama dengan, atau kurang dari 1;      


BS 1852 Codes for Resistor Values Tolerance Codes for Resistors (±)       
0.47Ω = R47 or 0R47 B = 0.1%        
1.0Ω = 1R0 C = 0.25%4.7Ω = 4R7 D = 0.5%          
47Ω = 47R F = 1%    
470Ω = 470R or 0K47 G = 2%         
1.0KΩ = 1K0 J = 5% 
4.7KΩ = 4K7 K = 10%         
47KΩ = 47K M = 20%          
470KΩ = 470K or 0M47       

0 Komentar

Videografi YouTube

Video moment terekam dalam akun YouTube yang saya kembangkan.